Rabu, 05 Februari 2014

Proses Terbentuknya Gunung Api dan Macam-macamnya

Gunung api tidak terdapat di semua tempat di bumi. Letaknya hanya di eretan aktivitas vulkanis. Salah satu dari deretan semacam itu mengelilingi Samudera Pasifik dan disebut "lingkaran api". Di sini gunung api terletak di atas tepi lempeng kerak bumi yang besar. Jika dua lempengan saling membentur, benua-benua yang menunggang di atasnya saling membajak dan membentuk pegunungan. Dalam tabrakan yang bejalan cepat, salah satu lempengan dapat hancur. Benua yang terletak di tasnya akan dilipat dan diangkat membentuk gunung api.Tabrakan dua lempeng menyebabkan lava naik. Jika lava mendingin akan menjadi padat dan terbentuklah gunung api.
Bentuk-bentuk gunung api itu adalah:
a. Gunung api maar, yaitu gunung api yang terjadi akibat letusan kuat (eksplosif). Letusan seperti ini hanya terjadi satu kali, sesudah itu gunung api menjadi mati. Gunung api tersebut biasanya tidak tinggi, terdiri atas tinbunan bahan-bahan padat (eflata). Di bekas kawahnya kadang-kadang terisi air.Gunung api maar dibentuk dari lava yang cair. Contohnya: Gunung Lamongan.
b. Gunung api perisai / tameng, yaitu gunung api yang terjasi karena magma yang keluar bersifat encer dan mengalir ke segala arah sehingga membentuk lereng yang sangat landai. Contohnya: Gunung api di Kepulauan Hawaii.
c. Gunung api strato (kerucut), yaitu gunung api yang terjadi akibat erupsi ekplosif dan diselingi erupsi efusif. Erupsi ekplosif, yaitu letusan yang menimbulkan ledakan dari berbagai tekanan gas magnetis yang sagat kuat. Sedangkan erupsi efusif, yaitu letusan lemah yang tidak menimbulkan ledakan serta tekanan gas kurang kuat. Contohnya: Gunung Merbabu, Gunung Merapi, Gunung Semeru, Gunung Batur, dan Gunung Kelud.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar